Seksi Bimas Islam Kemenag Medan Gelar FGD, Bahas Keberagaman dan Konflik Keagamaan


Medan (Humas) – Seksi Bimas Islam Kementerian Agama Kota Medan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Merawat Keberagaman, Meneguhkan Moderasi Beragama di Tengah Masyarakat”, Kamis (26/6/2025), di Aula Pusat Layanan Penyelenggara Haji dan Umrah Terpadu Kementerian Agama Kota Medan.

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, H. Ahmad Kamil Harahap, MA., dalam pembukaannya menyampaikan rangkaian acara sekaligus menjelaskan bahwa FGD ini digelar untuk mendengar langsung persoalan keagamaan di masyarakat dan mencari solusi bersama.

“Kita ingin cari jalan tengah yang damai dan bijak untuk masalah keagamaan, supaya kehidupan masyarakat lebih rukun,” ujarnya.

Kepala Kemenag Kota Medan, Dr. H. Impun Siregar, MA., menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2023 terdapat 86 kasus konflik keagamaan, sebagian besar terjadi di kalangan umat Islam sendiri.

“Data ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa menjaga kerukunan dimulai dari lingkungan kita sendiri. Mari kita tingkatkan saling pengertian dalam menyikapi perbedaan, agar keharmonisan tetap terjaga,” ucapnya.

Dalam sesi diskusi, para peserta menyampaikan berbagai persoalan keagamaan yang terjadi di masyarakat. Sebagai tindak lanjut, Kakan Kemenag Kota Medan, H. Impun Siregar juga menyampaikan akan melakukan audiensi dengan pihak-pihak terkait untuk menyampaikan dan membahas langsung berbagai persoalan yang muncul dalam forum.

“Masukan dari FGD ini akan kami bawa dalam audiensi. Kita ingin setiap masalah bisa dicarikan jalan keluarnya bersama pihak yang berwenang,” tambahnya.

FGD ini diikuti oleh 15 peserta yaitu dari perwakilan MUI Kota Medan, KUA Medan Johor, Nahdlatul Ulama Kota Medan, Fosil BKMI Kota Medan, Al-Washliyah Kota Medan, Al-Ittihadiyah Kota Medan, DMI Kota Medan, BKPRMI Kota Medan, BKMT Kota Medan, AMTI Ikhlas Beramal, serta pihak media massa di Kota Medan.

Harapannya, melalui FGD ini, tercipta ruang dialog yang terbuka dan solutif dalam merespons persoalan keagamaan di masyarakat. Dengan melibatkan berbagai elemen, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar lembaga dan tokoh agama, serta menumbuhkan semangat moderasi beragama yang menghargai perbedaan, menjaga harmoni, dan memperkuat kerukunan umat di Kota Medan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *