Medan (Humas) – Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 10 Medan menerima kunjungan Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Barang Milik Negara (BMN) dari Kantor Kementerian Agama Kota Medan. Jumat (25/7/2025). Kegiatan berlangsung di ruang Kepala Madrasah dan Bendahara, dan dihadiri oleh tim dari Subbag Keuangan Kankemenag Kota Medan, yakni T. Erwin Helfika, Ari Andria Nove, Rizki Aditama, Febri Ramadhan, dan Dirhamsyah Nasution.
Kedatangan tim Monev disambut langsung oleh Kepala MIN 10 Medan, Nuraisyah Rahma Siregar.
Ari Andria Nove, selaku perwakilan tim Monev, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pendataan dan sinkronisasi keberadaan BMN di seluruh madrasah negeri yang berada di bawah satuan kerja (satker) Kankemenag Kota Medan.
“Dalam rangka menjaga dan memastikan keberadaan serta kondisi BMN, khususnya barang yang dibeli menggunakan Dana BOS pada belanja barang modal atau mesin, kami melakukan verifikasi langsung di lapangan. Semua barang harus dicocokkan dengan data, diberi label atau nomor inventaris, dan dipastikan tercatat dengan benar dalam DIPA satker,” jelas Nove.

Ia juga menekankan pentingnya penomoran inventaris pada setiap barang modal sebagai bentuk kepastian kepemilikan, tahun pengadaan, dan pengelolaan aset yang tertib agar tidak menjadi polemik di masa mendatang.
Proses monev dilanjutkan dengan pemeriksaan dokumen, pencocokan jumlah dan spesifikasi barang, serta penempelan label inventaris oleh tim bersama Bendahara MIN 10 Medan.
Kepala Madrasah, Nuraisyah Rahma Siregar, menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim Monev. Ia menilai kegiatan ini sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh aset negara terkelola dengan baik dan tidak terjadi penyalahgunaan.
“Kami menyambut baik kegiatan monev ini karena bisa langsung memverifikasi kondisi fisik BMN yang kami miliki. Kami juga menyampaikan laporan kondisi barang yang masih baik, rusak ringan, hingga rusak berat, sebagai bagian dari upaya perbaikan dan pengajuan barang baru melalui Dana BOS triwulan berikutnya. Ini penting agar proses belajar mengajar tetap berjalan optimal,” ungkap Nuraisyah.
Selain proses verifikasi, kegiatan juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara pihak madrasah dan tim Monev. Tim memberikan sejumlah masukan, di antaranya pentingnya ketertiban administrasi inventaris barang, prosedur pemusnahan BMN melalui berita acara dan pelelangan resmi, serta pencatatan aset yang berasal dari komite madrasah agar ada bukti serah terima yang sah.
Kegiatan berjalan lancar dan diharapkan mampu memperkuat pengelolaan aset BMN di lingkungan MIN 10 Medan sebagai bagian dari upaya peningkatan tata kelola pendidikan yang akuntabel dan transparan.