Medan (Humas— Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Medan bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Medan sukses menggelar acara bertajuk Gebyar Semangat Kemerdekaan. Kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh antusiasme di Taman Bacaan PMI Kota Medan, Jalan Tuba IV, Medan Denai, pada Senin (18/8).
Acara ini dihadiri oleh ratusan warga yang berbondong-bondong datang untuk menyemarakkan perayaan kemerdekaan. Berbagai rangkaian kegiatan dihadirkan untuk menggugah semangat nasionalisme dan mempererat kebersamaan antarwarga. Salah satu sesi yang menyentuh adalah Refleksi Kemerdekaan yang dikemas melalui pemutaran lagu-lagu perjuangan, mengajak peserta mengenang kembali semangat para pahlawan bangsa.
Kegiatan dibuka secara resmi dengan sambutan dari Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Medan, M. Iqbal, S.Ag., M.H., yang menegaskan bahwa perayaan kemerdekaan bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk membebaskan diri dari sikap egois dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan.
“Perayaan Hari Kemerdekaan ini bukan hanya sekadar seremonial belaka, tetapi saat kita bisa melepaskan diri dari belenggu keegoan masing-masing, di situlah makna kemerdekaan yang sesungguhnya,” ujar Iqbal, yang disambut dengan pekikan “Merdeka!” oleh Penyuluh Agama Islam, Syarifuddin Pasaribu, yang kemudian diikuti dengan penuh semangat oleh seluruh warga yang hadir.

Sambutan juga diberikan oleh perwakilan PMI Cabang Medan, Ismail Sunny, yang menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini sebagai bentuk nyata sinergi antara lembaga pemerintah dan organisasi kemanusiaan dalam membangun semangat kebangsaan di tengah masyarakat.
Kegiatan yang dipandu dengan semangat oleh Mahmud Hasan Nasution sebagai pembawa acara, serta doa yang dibawakan oleh Herian Sani, dilanjutkan dengan berbagai perlombaan yang berlangsung semarak. Para penyuluh agama seperti Wan Nurainun, Lely Marni Chaniago, dan Naziah Masruroh Sagala tampak aktif bersama pengurus PMI Kota Medan seperti Krisna Siregar, Siti Fatimah, dan Dino Harianto dalam memandu jalannya perlombaan.
Adapun perlombaan yang digelar meliputi lomba mewarnai untuk anak-anak, lomba lari jarak pendek, lomba makan kerupuk, lomba memasukkan jarum ke dalam botol, serta lomba balon khusus untuk ibu-ibu. Semua lomba dilaksanakan dengan penuh keceriaan, gelak tawa, dan semangat kebersamaan dari para peserta.
Acara ditutup dengan penyerahan hadiah dan cinderamata kepada para pemenang perlombaan. Selain itu, beberapa peserta turut menyampaikan pesan dan kesan mereka terhadap kegiatan ini. Kebersamaan dan semangat nasionalisme yang tergambar sepanjang acara menjadi penutup manis dalam perhelatan Gebyar Semangat Kemerdekaan ini.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa peringatan hari kemerdekaan tidak hanya menjadi ajang nostalgia sejarah, namun juga momentum untuk memperkuat persaudaraan, menghidupkan semangat gotong royong, dan menanamkan nilai kebangsaan kepada seluruh lapisan masyarakat.