Medan (Humas) Dalam rangka memperkuat koordinasi dan sinergi kegiatan penyuluhan agama Katolik, Penyelenggara Katolik Kementerian Agama Kota Medan, Pinta Omastri Pandiangan, S.Sos., MSP, melakukan kunjungan kerja ke tiga paroki di wilayah Kota Medan, yakni Paroki Santo Fransiskus Asisi Padang Bulan, Paroki Santo Paulus Pasar Merah, dan Paroki Santo Ignatius Loyola Tanjung Morawa. Selasa (23/9/2025)
Kunjungan pertama dilakukan di Paroki Santo Fransiskus Asisi Padang Bulan. Rombongan Bimas Katolik turut didampingi seluruh penyuluh agama Katolik Kota Medan, antara lain Hamma Sitohang, S.Ag., Marulam Nainggolan, S.S., Ricardo Simamora, S.Ag., Demaran Sigiro, S.Fil., Leonhard Hutagalung, S.S., Roni Antonius Sitanggang, S.Fil., Zetra Hail Saragih, S.Fil., dan Hekdi J. Sinaga, S.Fil.
Pastor Paroki, RP. Lucio Adrianus Engkar, OFM.Conv, menyambut baik kehadiran Penyelenggara Katolik. “Saya menyambut baik sinergitas Paroki Padang Bulan dengan Bimas Katolik Kota Medan. Kami berharap kehadiran penyuluh memberi gaung dan dampak nyata bagi umat,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Pinta Pandiangan menegaskan kesiapan untuk berkolaborasi. “Kami ingin agar penyuluhan berdampak. Mohon penyuluh diberdayakan sebagai katekis, pengajar, dan pemateri. Meski penyuluh tidak hanya berkarya di paroki karena juga memiliki tugas di kecamatan dan kantor, kami siap mendukung kegiatan paroki,” jelasnya.

Selanjutnya, rombongan mengunjungi Paroki Santo Paulus Pasar Merah. Pastor Paroki, RP. Agustinus Nurhadi G. Wibisono, O.Carm, bersama Pelaksana I DPP Paroki, Gregorius Lumbanbatu, menerima rombongan di Aula Paroki.
Dalam pertemuan itu, Pinta Pandiangan menyampaikan, “Kami mohon penyuluh agama Katolik di Kota Medan diberdayakan dalam pembinaan umat, seperti menjadi pendamping Orang Muda Katolik (OMK). Penyuluh siap bekerja sama, bahkan melayani di luar jam kerja ASN, termasuk hari Sabtu dan Minggu.”
RP. Agustinus menyambut baik tawaran tersebut. “Baru kali ini ada tawaran kerja sama dari Bimas Katolik. Selama ini kami kesulitan mencari narasumber yang bervariasi. Dengan adanya penyuluh, ini bisa menjadi jalan keluar,” katanya.
Hal senada disampaikan Gregorius Lumbanbatu. “Gereja sangat mengharapkan kehadiran bapak-ibu penyuluh. Kita perlu menyusun program dan jadwal agar kolaborasi ini berjalan baik. Tantangan kita saat ini adalah iman umat yang mulai luntur dan kebutuhan pembinaan khusus bagi kaum muda,” ungkapnya.
Kunjungan terakhir dilakukan di Paroki Santo Ignatius Loyola Tanjung Morawa. Pastor Paroki, RD. Parulian Sihombing, menyambut rombongan dengan antusias. “Kami senang atas tawaran kerja sama ini. Nanti akan dibuat program agar penyuluh bisa terlibat dalam pelayanan, misalnya dalam pembinaan komuni dan kegiatan paroki lainnya,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Pinta Pandiangan kembali menegaskan, “Kami berharap penyuluh dapat diikutsertakan dalam program paroki yang sudah ada. Dengan begitu, peran penyuluh dapat semakin terasa dalam pengembangan iman umat Katolik.”
Melalui kunjungan ini, diharapkan terjalin sinergi yang baik antara Bimas Katolik Kemenag Medan dengan paroki-paroki, sehingga pembinaan umat dapat semakin terarah, variatif, dan berdampak nyata bagi kehidupan iman umat Katolik di Kota Medan.