Banyak Lansia Terlantar Terjaring Razia, Penyuluh Agama Islam Ajak Masyarakat Renungkan Nilai Kepedulian Keluarga

Medan (Humas) – Sebuah pemandangan mengharukan terjadi saat razia penertiban gelandangan dan pengemis yang dilaksanakan oleh petugas Rumah Penampungan Sementara (RPS) Kota Medan. Dalam kegiatan tersebut, sejumlah lansia ditemukan dalam kondisi terlantar, bahkan ada yang mengalami stroke dan tak mampu bergerak secara normal.

“Entahlah, Pak Ustadz… kamipun bingung kenapa banyak sekali lansia terlantar yang terjaring pada razia yang kami lakukan,” ungkap salah satu petugas RPS kepada Penyuluh Agama Islam yang bertugas dalam kunjungan pembinaan ke lokasi. Senin (13/10/2025)

Dalam sesi diskusi hangat dan penuh kekeluargaan yang berlangsung antara petugas RPS, penyuluh agama, dan para lansia binaan, terungkap bahwa faktor ekonomi menjadi penyebab utama para lansia tersebut berada di jalanan. Lebih menyedihkan lagi, beberapa di antaranya mengaku memiliki anak, namun tidak lagi mendapatkan perhatian maupun dukungan dari anak-anak mereka.

“Saya tertangkap razia saat sedang mengemis, Pak Ustadz… anak-anak saya tidak mau tahu dengan saya,” tutur seorang lansia dengan lirih, sambil menundukkan kepala.

Menanggapi kondisi tersebut, para Penyuluh Agama Islam dari Kementerian Agama Kota Medan mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan peristiwa ini sebagai bahan renungan bersama. Kurangnya perhatian anak terhadap orang tua, terutama dalam kondisi ekonomi yang sulit, menjadi fenomena sosial yang harus diatasi dengan pendekatan spiritual dan penguatan nilai-nilai keluarga.

“Ini menjadi i’tibar bagi kita semua. Ketika ekonomi menjadi alasan untuk tidak berbakti kepada orang tua, dan di sisi lain orang tua juga tidak menyiapkan diri secara matang menghadapi hari tua, maka muncullah kenyataan yang menyedihkan seperti ini,” ujar M. Iqbal Ketua Penyuluh.

Penyuluh Agama Islam berharap ke depan, seluruh keluarga, masyarakat, maupun pemerintah dapat berkolaborasi dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan, kekeluargaan, dan kepedulian sosial, agar para lansia dapat menjalani masa tua dengan tenang dan bermartabat.

Turut hadir dalam kegiatan pembinaan ini para Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Medan
M. Iqbal, H. Syarifuddin Pasaribu, Herian Sani, Mahmud Hasan Nasution, WAN Nurainun, Leli Marni Chaniago, dan Naziah Masruroh Sagala.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *