Medan (Humas) Bimas Katolik Kota Medan turut ambil bagian aktif dalam pertemuan “Membangun Sinergitas Gereja Katolik Keuskupan Agung Medan dengan Bimas Katolik Kanwil Provinsi Sumatera Utara dan Aceh” yang digelar di Gedung Catholic Center Medan, Jumat (10/10/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan Gereja dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan iman umat Katolik. Bimas Katolik Kota Medan juga dipercaya menjadi panitia penyelenggara kegiatan ini, dengan semangat melayani dan mempererat kerja sama antara penyuluh dan Gereja.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Uskup Keuskupan Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFM Cap, bersama jajaran vikaris dan pastor paroki, terungkap komitmen kuat untuk menyatukan langkah pelayanan Gereja dan pemerintah. Pembimas Katolik Provinsi Sumatera Utara, Marihuttua Pasaribu, S.Ag., M.Si., menegaskan bahwa sinergitas ini berakar pada semangat communio operans, yakni misi yang sejalan, berakar pada kasih, dan berbuah dalam kesaksian hidup nyata bagi umat.
Dalam kesempatan yang sama, Penyelenggara Bimas Katolik Kota Medan Pinta Omastri Pandiangan, MSP. menegaskan pentingnya peran penyuluh agama Katolik agar benar-benar nampak dan berdampak di tengah umat. “Kita penyuluh sering kali tidak menampakkan diri sebagai penyuluh, sehingga para pastor hanya melihat kita sebagai umat yang terlibat di paroki. Padahal kita hadir untuk melayani dan membantu penguatan iman umat,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa di Kota Medan, para penyuluh telah mengunjungi semua paroki untuk membangun komunikasi dan kerja sama dengan para pastor.
Lebih lanjut, Pinta menyampaikan bahwa penyuluh di Kota Medan memiliki tanggung jawab di beberapa kecamatan yang meliputi sejumlah paroki. Karena itu, ia menekankan pentingnya jadwal dan komunikasi yang baik agar pelaksanaan tugas di lapangan berjalan efektif. “Kami berharap laporan penyuluh dapat ditandatangani pastor paroki sebagai bukti bahwa mereka benar-benar terlibat dan bekerja. Regulasi memang banyak, tapi bukan untuk mengikat totalitas pelayanan, melainkan untuk memastikan tugas dijalankan dengan baik,” tambahnya.
Bimas Katolik Kota Medan juga mendukung sepenuhnya gagasan agar penyuluh tidak hanya berperan secara administratif, tetapi hadir secara nyata dalam kehidupan umat. Dalam konteks ini, penyuluh diharapkan menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan pastoral Gereja, khususnya dalam bidang pembinaan iman, moral, dan sosial. Sinergi yang erat antara penyuluh dan paroki akan memperkuat kesaksian iman umat Katolik di tengah masyarakat multikultural.
Pertemuan ini menghasilkan Nota Kesepahaman antara Bimas Katolik dan Keuskupan Agung Medan yang ditandatangani oleh Pembimas dan Uskup KAM. Dokumen tersebut akan menjadi pedoman kerja bersama bagi para pastor, penyelenggara, dan penyuluh di seluruh wilayah Keuskupan Agung Medan, termasuk Kota Medan. Melalui nota ini, Bimas Katolik Kota Medan berkomitmen untuk terus menjadi pelaksana yang aktif dan kreatif dalam mewujudkan pelayanan iman yang profesional, berdampak, dan berakar pada semangat kebersamaan antara Gereja dan Negara.