Medan (Humas) – Dalam upaya menumbuhkan karakter murid yang berakhlak mulia, berani, dan komunikatif, MIN 2 Kota Medan kembali menggelar kegiatan Muhadhoroh yang menjadi salah satu program pembiasaan unggulan di madrasah. Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap pekan dan diikuti dengan antusias oleh seluruh murid dan guru. (24/10)
Muhadhoroh kali ini menampilkan beragam kreativitas murid, mulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur’an, pidato, hingga pementasan drama islami berjudul “Amanah yang Terlupakan.” Drama tersebut sukses menarik perhatian seluruh peserta dengan alur cerita yang menarik, penuh pesan moral, dan penampilan yang mengesankan.
Drama “Amanah yang Terlupakan” mengisahkan tentang seorang lurah yang diperankan oleh murid MIN 2 Kota Medan. Sang lurah digambarkan sebagai pemimpin yang awalnya lalai terhadap amanah yang diembannya. Namun, setelah menghadapi berbagai persoalan di tengah masyarakatnya, ia menyadari pentingnya tanggung jawab dan kejujuran dalam menjalankan tugas. Cerita sederhana ini dikemas dengan dialog yang komunikatif dan sentuhan humor ringan, menjadikan pesan moralnya mudah dipahami oleh para penonton.
Penampilan para pemeran mendapatkan sambutan meriah dan tepuk tangan hangat dari seluruh hadirin. Murid yang berperan sebagai lurah, Ardi, mengaku bangga sekaligus gugup bisa memerankan tokoh pemimpin di atas panggung.
“Awalnya saya takut salah ngomong, tapi setelah latihan saya jadi berani. Lewat peran ini saya belajar bahwa seorang pemimpin harus jujur dan tidak boleh mengabaikan amanah,” ungkapnya.
Sementara itu, Rena, salah satu pemeran pendukung, menyampaikan bahwa pengalaman tampil dalam drama memberikan banyak pelajaran berharga.
“Kami belajar kerja sama, disiplin, dan percaya diri. Lewat drama ini kami juga belajar arti amanah dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Kepala MIN 2 Kota Medan, Khairina Hasibuan, S.Pd.I. menyampaikan apresiasi atas semangat dan penampilan para murid. “Muhadhoroh merupakan wadah pembentukan karakter. Melalui kegiatan seperti ini, murid belajar menyampaikan pesan moral secara kreatif dan berani tampil di depan umum. Ini sangat penting dalam membangun generasi madrasah yang berakhlak dan berintegritas,” tutur Khairina.
Suhardi, S.Pd. selaku guru pembina kegiatan menambahkan bahwa muhadhoroh tidak hanya melatih kemampuan berbicara, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan melalui seni dan ekspresi diri.
“Kami selalu berupaya agar setiap penampilan membawa pesan kebaikan. Drama hari ini menjadi contoh bahwa pembelajaran akhlak bisa disampaikan dengan cara yang menyenangkan,” jelasnya.
Kegiatan muhadhoroh diakhiri dengan doa bersama dan refleksi singkat tentang pentingnya menjaga amanah dalam setiap tanggung jawab yang diemban, baik di madrasah maupun di lingkungan masyarakat.
Dengan tema “Amanah yang Terlupakan,” kegiatan muhadhoroh di MIN 2 Kota Medan berhasil menjadi media pembelajaran yang inspiratif dan bermakna. Madrasah terus berkomitmen mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga memiliki karakter religius, jujur, dan bertanggung jawab. (YFK)

