Medan (Humas) – Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh MIN 2 Kota Medan di kancah olahraga internasional. Dalam ajang International Student Pencak Silat Indonesia Open Championship 2025 yang diselenggarakan di Kota Medan, seorang siswa berbakat, Syuha Nafisah, berhasil meraih medali emas setelah melalui perjuangan panjang dan menegangkan melawan atlet-atlet muda terbaik dari berbagai negara.
Kejuaraan bergengsi yang digelar pada 4-10 Agustus 2025 ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai provinsi di Indonesia serta sejumlah negara sahabat. Suasana kompetisi begitu meriah dan penuh semangat sportivitas. Meskipun masih berstatus sebagai pelajar madrasah ibtidaiyah, Syuha Nafisah tampil percaya diri di arena, memadukan kelincahan, kekuatan, dan strategi yang matang dalam setiap pertandingan.
Sejak babak penyisihan, penampilan Syuha sudah mencuri perhatian para penonton dan juri. Gerakan yang lincah, pukulan yang tepat sasaran, serta teknik tangkisan yang rapi membuatnya mampu menyingkirkan lawan-lawannya dengan skor meyakinkan. Pada babak final, ia berhadapan dengan atlet yang cukup tangguh, namun berkat konsentrasi penuh dan semangat pantang menyerah, ia berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan telak dan memastikan medali emas untuk MIN 2 Kota Medan.
Kepala MIN 2 Kota Medan, Safnita Fahmi Ahkam, S.Pd.I., mengungkapkan rasa bangga yang mendalam. “Prestasi ini adalah bukti nyata bahwa siswa madrasah mampu bersaing di level internasional. Ini bukan hanya kebanggaan bagi madrasah, tetapi juga untuk Kota Medan dan Indonesia. Kami berharap capaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh siswa untuk terus berprestasi di bidang apapun,” ujarnya.
Keberhasilan ini tidak diraih secara instan. Di balik medali emas tersebut, ada kerja keras, latihan disiplin, dan pengorbanan waktu yang panjang. Syuha rutin berlatih setiap hari di bawah bimbingan pelatih profesional, bahkan rela mengorbankan waktu bermain demi fokus mempersiapkan diri. Dukungan dari orang tua, guru, dan teman-teman madrasah menjadi kekuatan moral yang membantunya menghadapi tekanan di lapangan.
Pelatih pencak silat menuturkan bahwa salah satu kunci kemenangan adalah mental juara yang dimiliki Syuha. “Dia tidak hanya mengandalkan teknik, tetapi juga punya keberanian dan ketenangan menghadapi lawan. Itulah yang membuatnya berbeda,” jelasnya.
Atas pencapaian ini, pihak MIN 2 Kota Medan berencana mengadakan acara penyambutan dan pemberian penghargaan khusus bagi sang juara. Langkah ini diharapkan dapat memotivasi siswa-siswa lain untuk mengasah bakat, tidak hanya di bidang olahraga, tetapi juga di bidang seni, akademik, dan kegiatan positif lainnya.
Kemenangan ini menegaskan bahwa madrasah bukan hanya tempat membentuk karakter dan akhlak mulia, tetapi juga pusat pengembangan potensi dan bakat siswa. Semangat “Berprestasi Tanpa Batas” yang diusung MIN 2 Kota Medan akan terus menjadi dorongan bagi setiap siswa untuk melangkah maju, berani bermimpi, dan mengukir prestasi setinggi mungkin.
Dengan torehan medali emas ini, nama MIN 2 Kota Medan kembali harum, tidak hanya di tingkat lokal dan nasional, tetapi juga di panggung internasional. Semoga prestasi ini menjadi awal dari pencapaian-pencapaian besar lainnya di masa depan, sekaligus menjadi bukti bahwa tekad, kerja keras, dan doa adalah kunci menuju kemenangan. (YFK)