Medan (Humas) – Kementerian Agama Kota Medan menggelar acara Safari Ramadan bersama Qari dan Da’i ternama dari Al Azhar Al Syarif Kairo Mesir, Syaikh Dr. Imad Abdur Robi, Lc, MA, dan Emad Abdelnaby Mahmoad Abdelnaby. Acara yang berlangsung di Masjid Lahmuddin, Jalan Brigjend Zein Hamid, Kedai Durian, Kecamatan Medan Johor ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat dan jajaran Kementerian Agama Kota Medan. Sabtu (22/3/2025)
Kehadiran Syaikh Imad Abdur Robi, yang merupakan lulusan Al Azhar, bersama Emad Abdelnaby Mahmoad Abdelnaby, disambut oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Medan, Dr. H. Impun Siregar, MA, beserta staf. Dalam sambutannya, Kakan Kemenag mengungkapkan rasa bangganya karena dapat bertemu dengan seorang ulama terkemuka dari Al Azhar Kairo di masjid Lahmuddin.
“Saya tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan Syaikh Dr. Imad Abdur Robi di sini. Kami merasa sangat terhormat atas kedatangannya,” ujar Dr. Impun Siregar.

Syaikh Imad Abdur Robi dalam ceramahnya mengajak umat Islam untuk memperhatikan 10 hari terakhir Ramadan, yang dikenal dengan malam Lailatul Qadar, malam yang sangat dinanti-nanti karena kemuliaannya yang lebih baik dari seribu bulan. Ia menyampaikan pesan untuk memaksimalkan ibadah di malam-malam terakhir Ramadan, dengan memperbanyak doa dan memaafkan sesama, termasuk mereka yang pernah berbuat zalim kepada kita.
“Malam Lailatul Qadar adalah momen untuk saling memaafkan, karena itulah malam kemuliaan. Pada malam itu, Allah SWT menurunkan rahmat-Nya. Manfaatkanlah kesempatan ini dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan,” pesan Syaikh Imad.

Lebih lanjut, Syaikh Imad juga mengulas sejarah turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW serta mengingatkan umat Islam tentang keutamaan membaca Al-Qur’an, bukan hanya sebagai amal ibadah, tetapi juga sebagai sumber ilmu yang membawa berkah.
“Ramadan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Jangan lewatkan kesempatan untuk membaca Al-Qur’an, karena itulah saat yang tepat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Inilah waktu yang sangat mulia, terutama dengan beribadah membaca Al-Qur’an,” tambahnya.

Acara ditutup dengan shalat tarawih dan witir berjamaah, yang diikuti oleh ribuan jamaah dengan penuh kekhusyukan.