Kemenag Kota Medan dan UNPAB Gelar Workshop Pengembangan Bahan Ajar PAI Abad 21 dan Penandatanganan MoU

Medan (Humas) — Dalam upaya memperkuat kompetensi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) menghadapi tantangan abad ke-21, Kementerian Agama Kota Medan bersama Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan menggelar Workshop Pengembangan Bahan Ajar PAI, Kamis (24/7/2025) bertempat di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Kota Medan.

Acara ini dirangkaikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai bentuk komitmen kolaboratif antara Prodi Magister PAI UNPAB dan Kemenag Kota Medan dalam pengembangan pendidikan keagamaan.


Kegiatan dihadiri oleh para guru PAI, dosen, dan mahasiswa sarjana dan magister PAI, dengan rangkaian acara meliputi sambutan dari Kepala Kantor Kemenag Kota Medan dan Direktur Pascasarjana UNPAB, Kepala Prodi MPAI UNPAB serta pemaparan materi oleh Dr. Bahtiar Siregar, S.Pd.I., M.Pd., sebagai narasumber utama dari UNPAB.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Kota Medan, Dr. H. Impun Siregar, MA, menekankan pentingnya penguatan kapasitas guru sebagai garda terdepan pendidikan agama. “Guru PAI tidak cukup hanya menyampaikan materi. Ia harus mampu menanamkan nilai-nilai Islam yang moderat, menginspirasi, dan sesuai dengan kondisi masyarakat kita hari ini,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa Kemenag senantiasa membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan mutu pendidikan agama. “Kementerian Agama tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dengan dunia akademik seperti UNPAB adalah bagian dari upaya bersama membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan berakhlak,” tegasnya.

Sementara itu, Dr. Bahtiar Siregar dalam materinya menyampaikan bahwa guru harus memiliki strategi yang sesuai dengan perkembangan zaman. “Ada empat strategi utama yang harus diterapkan dalam pengajaran PAI: relevansi materi dengan kondisi sosial, kontekstualisasi ajaran Islam dalam realitas lokal dan global, inklusivitas yang menanamkan toleransi serta moderasi beragama, dan pembelajaran yang berbasis teknologi,” jelasnya.

“Dengan pendekatan-pendekatan ini, kita berharap guru PAI bisa lebih dekat dengan siswa dan menyampaikan nilai-nilai Islam secara lebih relevan dan bermakna,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Kementerian Agama Kota Medan dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam yang kontekstual, moderat, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab antara audiens dan narasumber, yang berlangsung aktif dan memperkaya pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan. Ke depan, kerja sama semacam ini akan terus diperkuat demi mencetak pendidik-pendidik agama yang profesional, inspiratif, dan berdaya saing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *