Kepala KUA Medan Denai: Keluarga Berperan Penting Dalam Pembentukan Karakter Bangsa

Medan (Humas) – Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Medan Denai, H. Yakhman Hulu, S.Ag, M.I.Kom, menegaskan bahwa keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter bangsa. Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan pembinaan ketahanan keluarga yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Medan Denai, Kamis (23/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, di antaranya Muslimah PAC Pemuda Pancasila, BKPRMI Medan Denai, serta Guru Maghrib Mengaji. Acara berlangsung dengan penuh antusias dan diisi dengan diskusi interaktif mengenai peran keluarga dalam membangun generasi yang berakhlak mulia.

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Ketua Panitia H. Deliman Siregar dan Sekretaris Halimatussakdiah, serta menghadirkan tiga narasumber, yaitu H. Yakhman Hulu, Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Medan H. Ahmad Kamil Harahap, MA dan dr. Nurfadhlina.

Dalam paparannya, H. Yakhman Hulu menjelaskan bahwa keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menjadi pondasi utama dalam pembentukan karakter dan moral generasi penerus bangsa.

“Keluarga maslahat adalah konsep ideal tentang keluarga yang mampu memenuhi kebutuhan lahir dan batin, sehingga dapat mencapai kesejahteraan, kebahagiaan, serta memberikan manfaat bagi diri sendiri, lingkungan, dan masyarakat luas,” ujarnya.

Beliau juga mengutip Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1, yang menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Lebih lanjut, Yakhman menambahkan bahwa dalam pandangan Islam, tujuan perkawinan sebagaimana disebutkan dalam QS. Ar-Ruum ayat 21 adalah untuk mewujudkan rumah tangga yang penuh kedamaian (sakinah), kasih sayang (mawaddah), dan rahmat (rahmah) di bawah limpahan berkah Allah SWT.

“Tujuan perkawinan memiliki dua dimensi, yakni dimensi kemanusiaan yang meliputi aspek biologis dan psikologis, serta dimensi keimanan yang berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan, rahmat, dan barakah Allah SWT sesuai dengan contoh rumah tangga Rasulullah,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta dapat memperkuat ketahanan keluarga dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan rumah tangga, sehingga mampu melahirkan generasi yang berakhlakul karimah dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *