Kepala MAN 2 Model Medan, Resmi Sandang Gelar Doktor dalam Bidang Manajemen Pendidikan Islam

Medan (Humas) Salah satu pencapaian akademik tertinggi yang menjadi impian setiap insan akademik adalah meraih gelar Doktor melalui program Strata 3 (S3), yang umumnya dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih tiga tahun. Capaian ini kini telah diraih oleh Kepala MAN 2 Model Medan, Wuri Tamtama Abdi, yang berhasil meraih gelar Doktor di bidang Manajemen Pendidikan Islam dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan (FITK), Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU).

Wuri memulai studi doktoralnya pada tahun 2022 dan berhasil menyelesaikannya tepat waktu dalam tiga tahun, hingga resmi menyandang gelar Doktor pada tahun 2025. Gelar ini diraih setelah ia berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka promosi doktor yang digelar pada Rabu, 23 April 2025, pukul 10.00–12.00 WIB, bertempat di Ruang Sidang Lt. II FITK UIN SU Medan, Kampus II, Jalan William Iskandar, Medan Estate.

Dalam sidang terbuka tersebut, Wuri sukses mempresentasikan dan mempertanggungjawabkan disertasinya yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Pribadi, Stabilitas Emosi, dan Motivasi Intrinsik Terhadap Komitmen Kerja Guru MAN Kota Medan.” Sidang ini dipimpin oleh Ketua Sidang Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., dengan Sekretaris Sidang Prof. Dr. Tien Rafida, M.Hum., serta tim penguji yang terdiri dari delapan akademisi senior, baik dari internal maupun eksternal UIN SU.

Atas pencapaiannya ini, Wuri resmi menjadi Doktor ke-57 pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara, dengan nilai disertasi 95.8 (A+) dan predikat Yudisium Terpuji, serta meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.86.

Dalam sambutannya usai sidang promosi, Wuri mengungkapkan rasa syukur mendalam atas keberhasilan ini. Ia menyampaikan terima kasih kepada Allah SWT atas kemudahan yang diberikan selama menempuh studi doktoralnya. Ucapan terima kasih juga ditujukannya kepada kedua orang tua, istri dan anak tercinta, serta seluruh civitas akademika MAN 2 Model Medan yang telah memberikan dukungan moral selama proses studinya.

“Meraih gelar doktor tentu bukan hal yang mudah. Setiap perjalanan memiliki kisah dan tantangannya masing-masing. Dibutuhkan perjuangan, pengorbanan, dan kesungguhan. Berbeda dengan jenjang S1, pada jenjang doktoral seseorang dituntut mampu menyelaraskan peran sebagai aparatur negara sekaligus mahasiswa S3. Banyak pelajaran berharga yang saya peroleh, khususnya saat menyusun dan mempertahankan disertasi saya,” ujar Wuri.

Lebih lanjut, Wuri menjelaskan bahwa proses penyusunan disertasi memakan waktu satu tahun dengan objek penelitian di tiga Madrasah Aliyah Negeri, yaitu MAN 1, MAN 2, dan MAN 3 Kota Medan. Fokus penelitian adalah komitmen kerja guru madrasah, di mana ditemukan sejumlah permasalahan terkait rendahnya inisiatif dan tanggung jawab guru dalam menjalankan tugas.

Disertasi ini memberikan kontribusi ilmiah mengenai pentingnya kompetensi pribadi guru yang mencakup kepribadian muslim, dewasa, arif dan berwibawa, serta mampu menjadi teladan bagi peserta didik. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kompetensi pribadi memiliki pengaruh langsung terhadap komitmen kerja. Dengan demikian, peningkatan kualitas pribadi guru menjadi salah satu kunci dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan efektif.

Dengan raihan ini, Wuri Tamtama Abdi tidak hanya mengukir prestasi pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi rekan sejawat dan para pendidik lainnya untuk terus meningkatkan kapasitas diri demi kemajuan pendidikan Islam di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *