Medan (Humas) Kelompok Kerja Guru (KKG) Agama Katolik Kota Medan kembali melanjutkan kegiatan penyusunan Rencana Pembelajaran Mendalam (RPM) yang bermuatan karakter dan moderasi beragama. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 17 Oktober 2025, di Ruang Pengawas Bimas Katolik Kota Medan. Selain penyusunan RPM, kegiatan juga diisi dengan evaluasi pelaksanaan Sumatif Tengah Semester (STS) yang menjadi bagian penting dari proses pembelajaran di sekolah.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Andika Siboro, guru Pendidikan Agama Katolik dari SD Swasta Asisi Medan, dan Mahavira Tarigan, guru Pendidikan Agama Katolik dari SD Swasta Budi Murni 2 Medan. Keduanya berbagi pengalaman dan strategi pembelajaran yang mendalam serta relevan dengan konteks peserta didik. Andika menjadi narasumber secara berturut-turut karena tanggung jawabnya dalam menyelesaikan kurikulum dengan pendekatan Deep Learning, sementara Mahavira menampilkan contoh RPM yang telah ia terapkan di sekolahnya sebagai best practice.
Suasana kegiatan berlangsung antusias. Para guru tampak serius menyimak penjelasan narasumber dan aktif menyusun RPM masing-masing, meskipun beberapa masih dalam tahap penyempurnaan. Kegiatan ini menjadi wadah kolaboratif bagi para guru Agama Katolik di Kota Medan untuk terus mengembangkan kompetensi profesional sekaligus mengintegrasikan nilai-nilai karakter dan moderasi beragama dalam setiap proses pembelajaran.
Kegiatan ini dihadiri oleh 16 orang peserta dan dipandu langsung oleh Pengawas Pendidikan Agama Katolik Kota Medan, Dra. Imelda Sarmin Sihombing, M.Pd. Dalam arahannya, ia mengingatkan pentingnya semangat belajar yang tidak pernah padam meskipun usia kerja semakin mendekati masa pensiun. “Guru harus selalu belajar, walaupun sudah mendekati purna bakti,” ujar Imelda, menegaskan bahwa profesi guru adalah panggilan yang menuntut pembaruan diri secara terus-menerus.
Selain itu, Pengawas juga memandu sesi evaluasi Sumatif Tengah Semester (STS) dan menyampaikan bahwa seluruh guru telah melaksanakan STS antara akhir September hingga pertengahan Oktober 2025. Ia menambahkan bahwa pelaksanaan STS tidak harus serempak karena penerapan Manajemen Berbasis Sekolah memberikan fleksibilitas waktu selama masih berada dalam kisaran yang telah ditentukan. Secara keseluruhan, STS berlangsung dengan lancar dan aman, mencerminkan kesiapan guru-guru Agama Katolik Kota Medan dalam melaksanakan pembelajaran yang bermutu dan terarah.