KUA Medan Amplas Bersama Muspika dan Majelis Taklim Gelar Doa Bersama untuk Kedamaian Negeri

Medan (Humas) – Menyikapi situasi bangsa yang tengah mengalami kerusuhan dan kekisruhan di sejumlah daerah yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Medan Amplas bersama Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) serta Majelis Taklim se-Kecamatan Medan Amplas menggelar zikir dan doa bersama di Masjid Baiturrahman, Jalan Bajak IV Harjosari II, Selasa (2/9/2025).

Kegiatan yang mengangkat tema “Zikir dan Doa Bersama dalam Mewujudkan Keamanan dan Kedamaian Negeri” ini dihadiri berbagai unsur kecamatan, kelurahan, pengurus majelis taklim, serta tokoh agama dan masyarakat.

Kepala KUA Medan Amplas, H. Muhammad Lukman Hakim Hsb, S.Ag., M.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut hasil musyawarah FORKOPIMCAM (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) pada Minggu (31/8/2025) di Aula Camat Medan Amplas. Musyawarah tersebut menyepakati pentingnya peran unsur keagamaan dalam menggelar doa bersama demi menjaga keutuhan bangsa.

“KUA sebagai koordinator keagamaan melibatkan seluruh pengurus Majelis Taklim di Kecamatan Medan Amplas untuk melantunkan zikir sekaligus doa bersama. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga bangsa Indonesia sebagai negeri fadhilah Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur,” ujar Lukman.

Sementara itu, Camat Medan Amplas yang diwakili Kasi Kesejahteraan Sosial, Zulherman, S.Sos., menegaskan pentingnya nilai keagamaan dalam merawat persatuan bangsa.

“Banyaknya iringan doa dari berbagai daerah adalah wujud kekayaan Indonesia dengan nilai-nilai agama. Dengan demikian, aspirasi masyarakat hendaknya disampaikan dengan santun, bukan dengan cara anarkis. Sejarah kelam 1998 jangan sampai terulang kembali. Perpecahan hanya akan merugikan semua elemen bangsa,” tegas Zulherman.

Dalam tausiyahnya, Ustaz H. Harun Al Rasyid, Lc., Penyuluh Agama Islam KUA Medan Amplas, menekankan pentingnya persatuan dan kekompakan umat. Ia mencontohkan keteladanan keluarga Nabi Ibrahim AS dalam menghadapi ujian.

“Negara adalah kumpulan rumah tangga. Jika rumah tangga tidak kokoh, maka negara pun rapuh. Bangsa ini harus belajar dari keluarga Ibrahim yang kuat dan sabar dalam menghadapi godaan. Dengan persatuan dan doa, insya Allah negeri ini akan senantiasa aman dan damai,” ungkap Harun.

Kegiatan doa bersama ini turut dihadiri para lurah, pengurus MUI Kecamatan, kepala lingkungan, serta tokoh masyarakat. Seluruh peserta larut dalam lantunan zikir dan doa, berharap kedamaian dan ketenteraman senantiasa tercurah bagi bangsa Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *