Medan (Humas) – Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Medan Perjuangan yang sekaligus menjadi pembina Rumah Tahfidz Qur’an Muslimin Medan, turut serta mendampingi kegiatan rihlah dan study banding ke Rumah Tahfidz Qur’an Al Furqon Kota Banda Aceh, (27/9). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mempererat ukhuwah Islamiyah serta membangun jejaring antar lembaga pendidikan Al-Qur’an di dua daerah.
Rombongan dari Rumah Tahfidz Qur’an Muslimin Medan terdiri dari seluruh jajaran manajemen, yakni Pembina H. Ramlan, S.Ag., MA, Sekretaris Akhmad Siswadhi, ST, Mudir Rumah Tahfidz Qur’an Muslimin Mhd. Abdul Yunus, S.Pd., Al Hafidz, perwakilan santri, para muhafidz dan muhafidzah, serta Kepling XI Glugur Darat I, Wardianto.
Kedatangan rombongan disambut dengan penuh kehangatan oleh jajaran Rumah Tahfidz Qur’an Al Furqon Banda Aceh, yang dipimpin oleh Direktur Ustadzah Yiyi Hasiyyah, S.Pd.I., Al Hafizhah, didampingi oleh Umi Asma, para santri, serta seluruh tim pengajar dan staf. Suasana akrab dan bersahabat langsung terasa sejak awal kegiatan.
Dalam kesempatan ini, berbagai kegiatan dilaksanakan guna mempererat kerja sama dan saling berbagi pengalaman antar lembaga. Di antaranya adalah sesi podcast antara Mudir Rumah Tahfidz Qur’an Muslimin Medan bersama tim media Rumah Tahfidz Al Furqon, yang membahas berbagai aspek manajemen lembaga tahfidz, tantangan pendidikan Qur’ani, serta strategi menghadirkan inovasi dalam proses pembelajaran. Kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama menikmati bubur khas Aceh, berbagi cerita dan pengalaman, hingga penukaran cenderamata sebagai simbol persahabatan dan sinergi.
Kepala KUA Kecamatan Medan Perjuangan sekaligus Pembina Rumah Tahfidz Qur’an Muslimin Medan, H. Ramlan, S.Ag., MA, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam membangun kolaborasi antar lembaga pendidikan Al-Qur’an yang berorientasi pada peningkatan kualitas.
“Kegiatan rihlah dan study banding ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga bentuk nyata kolaborasi antar lembaga pendidikan Al-Qur’an. Kami berharap melalui pertemuan ini, lahir inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran serta memperkuat peran para muhafidz dan muhafidzah dalam mencetak generasi Qur’ani yang cinta Al-Qur’an, cinta keluarga, dan cinta tanah air,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk saling mengidentifikasi sistem manajerial yang dapat diterapkan dalam pengelolaan lembaga, meningkatkan kapasitas dan kreativitas tenaga pengajar serta staf, dan mendorong lahirnya metode pembelajaran yang lebih efektif dan inspiratif bagi para santri.
Melalui kegiatan ini, kedua lembaga berkomitmen untuk terus menjalin hubungan baik dan membangun kerja sama berkelanjutan demi terwujudnya generasi Qur’ani yang tidak hanya mahir dalam hafalan, tetapi juga berakhlak mulia serta berkontribusi bagi bangsa dan negara.