Kuatkan Karakter Muslim, Penyuluh Agama Islam Sambangi Rutan Labuhan

Medan (Humas) – Dalam rangka melanjutkan pembinaan keagamaan pasca Ramadhan, Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Medan kembali melaksanakan kegiatan bimbingan rohani dan mental (binrohtal) di Rutan Labuhan Kelas I Medan, (24/4/2025).

Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 10.00 hingga 11.45 WIB ini menghadirkan dua penyuluh agama Islam, yaitu Suriadi dan Marasakti, yang secara aktif membina warga binaan dengan pendekatan keislaman yang santun dan menyentuh.

Adapun materi kajian yang dibawakan dalam kesempatan tersebut adalah “Pribadi Muslim Setelah Ibadah Puasa Ramadhan”, yang bertujuan untuk memberikan motivasi spiritual serta membentuk karakter pribadi muslim yang tetap istiqamah dalam menjalani kehidupan pasca Ramadhan.

Dalam ceramahnya, penyuluh menyampaikan bahwa Ramadhan adalah sarana pembinaan akhlak dan spiritual, yang seharusnya berdampak pada perubahan perilaku sehari-hari.

“Ramadhan telah melatih kita untuk sabar, jujur, menjaga lisan dan perbuatan. Maka setelah Ramadhan, mari kita teruskan semangat itu dalam kehidupan kita sehari-hari, baik di dalam maupun di luar rutan,” ujar Suriadi dalam tausiyahnya.

Sementara itu, Marasakti menambahkan pentingnya memelihara nilai-nilai keimanan dan kebaikan yang telah diperoleh selama bulan suci.

“Jangan biarkan Ramadhan berlalu begitu saja. Jadikan ia sebagai titik balik untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal saleh, dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama,” ungkapnya.

Kegiatan pembinaan ini disambut hangat oleh warga binaan, yang tampak antusias dan aktif dalam sesi tanya jawab serta refleksi pribadi. Kehadiran penyuluh agama Islam diharapkan mampu memperkuat semangat religius warga binaan serta membekali mereka dengan nilai-nilai positif menjelang pembebasan dan reintegrasi ke masyarakat.

Kementerian Agama Kota Medan terus berkomitmen memberikan pendampingan spiritual kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di lembaga pemasyarakatan, sebagai bagian dari pelayanan keagamaan yang inklusif dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *