Medan (Humas) — Madrasah Aliyah Persiapan Negeri (MAPN) 4 Medan kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan literasi dan kompetensi kebahasaan siswa dengan menyelenggarakan kegiatan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 14 Oktober 2025 ini dilaksanakan secara resmi di aula MAPN 4 Medan, dan diikuti oleh 205 peserta dari berbagai jenjang dan latar belakang pendidikan.
UKBI sendiri merupakan alat ukur resmi yang dikembangkan oleh Badan Bahasa untuk menilai tingkat kemahiran seseorang dalam menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Ujian ini sering disebut sebagai “TOEFL-nya Indonesia” karena memiliki fungsi serupa dalam mengevaluasi kemampuan berbahasa, baik untuk kebutuhan akademik maupun profesional.
Pelaksanaan UKBI kali ini meliputi lima sesi terstruktur yang menguji seluruh aspek keterampilan berbahasa: Sesi I (Mendengarkan), Sesi II (Merespon Kaidah Bahasa), Sesi III (Membaca), Sesi IV (Menulis), dan Sesi V (Berbicara). Setiap peserta harus melewati seluruh sesi untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kemahiran berbahasa mereka.
Kegiatan UKBI ini bertujuan utama untuk mengukur dan meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, pelaksanaan kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi madrasah dalam mendukung penggunaan bahasa Indonesia yang baku, efektif, dan komunikatif di lingkungan pendidikan.
“UKBI ini bukan hanya tes semata, melainkan juga langkah konkret untuk mendorong budaya berbahasa yang baik dan benar, terutama di kalangan generasi muda,” ujar panitia pelaksana kegiatan.

Setelah mengikuti seluruh sesi, peserta akan memperoleh sertifikat UKBI yang menunjukkan tingkat kemahiran mereka. Sertifikat ini memiliki nilai strategis karena dapat digunakan untuk berbagai keperluan penting, seperti melamar pekerjaan, mendaftar beasiswa, hingga seleksi masuk perguruan tinggi. Tak hanya itu, bagi penutur asing, sertifikat ini menjadi dokumen resmi pengakuan kemampuan berbahasa Indonesia.
Kepala MAPN 4 Medan, Dr. Syarifuddin, S.Pd.I, MA, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan UKBI ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari visi madrasah dalam membentuk generasi yang cakap berbahasa dan memiliki daya saing global.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang mengukur kemampuan, tapi juga memotivasi siswa untuk terus meningkatkan kualitas berbahasa Indonesia. Bahasa adalah identitas bangsa, dan melalui UKBI, kami ingin menanamkan rasa bangga dan tanggung jawab dalam penggunaannya,” ujar Dr. Syarifuddin.
Ia juga menambahkan bahwa MAPN 4 Medan akan terus menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga kebahasaan untuk secara rutin menyelenggarakan kegiatan serupa. Menurutnya, penguasaan bahasa Indonesia yang baik menjadi salah satu kunci keberhasilan di dunia akademik maupun profesional, terutama di era persaingan global yang makin ketat.
Dengan jumlah peserta yang mencapai lebih dari dua ratus orang, pelaksanaan UKBI di MAPN 4 Medan kali ini menjadi salah satu pelaksanaan berskala besar di wilayah Sumatera Utara. Kegiatan ini menegaskan bahwa penguatan bahasa nasional tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga lembaga pendidikan seperti madrasah yang memiliki peran strategis dalam mencetak generasi yang literat, kompeten, dan berdaya saing.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa penguasaan bahasa Indonesia adalah investasi pendidikan jangka panjang, yang memberikan manfaat konkret dalam kehidupan akademik, sosial, dan profesional para pelajar Indonesia.