Semarak Tahun Baru Islam, Penyuluh Agama Islam Kemenag Medan Cetak Generasi Qur’ani

Medan (Humas) — Dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1447 H, Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Medan bekerja sama dengan Rumah Tahfidz Baitul Quran Al Azhar sukses menyelenggarakan kegiatan penuh makna di Jalan Kedondong, Marindal, Jumat (27/6).

Kegiatan ini disemarakkan dengan berbagai perlombaan dan sayembara yang melibatkan ratusan santri serta anak-anak dari berbagai lapisan masyarakat. Selain itu, dilaksanakan juga diskusi inspiratif bertema “Tips dan Strategi Mendidik Anak Cinta Al-Qur’an” yang disampaikan oleh sejumlah narasumber dari kalangan praktisi Al-Qur’an.

Pimpinan Rumah Tahfidz Baitul Quran Al Azhar, Al Ustadz H. Darmawan, menyampaikan rasa harunya atas kolaborasi positif ini.

“Saya terharu dengan terlaksananya kegiatan ini. Selain menyambut Tahun Baru 1447 Hijriah, acara ini juga menjadi penyemangat bagi para santri untuk terus membumikan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Sementara itu, M. Iqbal, S.Ag., MH, salah satu Penyuluh Agama Islam yang hadir didampingi rekan-rekannya, yaitu H. Syarifuddin Pasaribu, Wan Nurainun, Mahmud Hasan, Herian Sani, Lely Marni Chaniago, dan Naziah Masruroh Sagala, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari syiar dakwah Islam.

“Tujuan kegiatan ini tidak hanya menyemarakkan Tahun Baru Islam, tetapi juga bagian dari program penyuluhan yang fokus pada pemberantasan buta aksara Al-Qur’an dan peningkatan kualitas bacaan tartil masyarakat. In syaa Allah, ke depan kami akan terus bersinergi dengan berbagai pihak agar keberadaan Penyuluh Agama Islam benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” jelas Iqbal.

Dalam sesi tausiyahnya, Ustadz H. Syarifuddin Pasaribu mengajak seluruh hadirin untuk merenungi berbagai peristiwa besar di bulan Muharram yang sarat makna dan pelajaran.

“Bulan Muharram menyimpan banyak hikmah. Kita belajar dari kisah para nabi, dari runtuhnya kesombongan para penentang Allah, dan juga dari makna hijrah itu sendiri. Edukasi ini penting untuk anak-anak kita agar mereka paham bahwa Islam memiliki peradaban, ciri, dan identitas yang harus dijaga dan dibanggakan,” tegasnya.

Acara ditutup dengan doa bersama serta penyerahan hadiah, cendera mata, dan tali asih kepada para santri berprestasi. Momentum ini juga menjadi ajang silaturahim antara para penyuluh, pengelola tahfidz, dan masyarakat yang hadir.

Dengan semangat hijrah dan kebersamaan, kegiatan ini membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun generasi Qur’ani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *