H. Impun Siregar Kakan Kemenag Medan Pimpin Doa Apel Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

Medan (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan, Dr. H. Impun Siregar, MA, memimpin doa dalam Apel Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang dirangkaikan dengan aksi nyata peduli lingkungan bertajuk “Ekoteologi: Hentikan Polusi Sampah dan Pencemaran Bumi” di kawasan Danau Siombak, Medan Marelan, Kamis (5/6/2025).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wali Kota Medan, Rico Waas, jajaran pejabat pemerintah daerah, tokoh masyarakat, pelajar, serta komunitas pecinta lingkungan. Dengan tema yang menyoroti pentingnya sinergi antara iman, ekologi, dan aksi konkret, peringatan ini menjadi momentum refleksi dan gerakan bersama dalam menyelamatkan bumi dari ancaman kerusakan lingkungan.

Dalam doa yang dipimpinnya, H. Impun Siregar mengajak seluruh peserta untuk menundukkan kepala seraya memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bumi senantiasa diberkahi, dijaga dari kehancuran, serta agar seluruh manusia diberikan kesadaran dan tanggung jawab dalam menjaga alam. “Kita tidak hanya memperingati, tapi juga bertindak. Bumi adalah amanah dari Tuhan yang harus kita pelihara dengan penuh cinta dan tanggung jawab,” ujarnya dengan penuh makna.

Apel ini dilanjutkan dengan aksi simbolis pembersihan sampah di sekitar Danau Siombak, sebagai wujud nyata komitmen kolektif terhadap pelestarian lingkungan. Wali Kota Medan, Rico Waas, dalam sambutannya menegaskan bahwa persoalan lingkungan hidup tidak bisa diselesaikan hanya dengan seremonial. “Harus ada kesadaran ekologis yang tumbuh dari hati. Dan peran tokoh agama sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai ekoteologi kepada masyarakat,” tegasnya.

H. Impun Siregar pun menekankan bahwa pendekatan ekoteologi mengaitkan ajaran agama dengan tanggung jawab terhadap lingkungan harus terus dikembangkan dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. “Agama harus hadir sebagai cahaya dalam menyelamatkan lingkungan, karena pencemaran bukan hanya masalah teknis, tapi juga masalah moral,” tambahnya.

Acara ini menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam membangun budaya cinta lingkungan.

Dengan semangat kebersamaan dan kesadaran spiritual, Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 di Kota Medan diharapkan menjadi titik tolak lahirnya gerakan hijau berkelanjutan yang berbasis nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *