Medan (Humas) — Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Medan Perjuangan, H. Ramlan, S.Ag., MA memberikan pembelajaran psikologi keagamaan kepada para lansia di Kelurahan Sei Kera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (8/10) tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat dimensi spiritual dalam program Sekolah Lansia Bahagia yang digagas di wilayah tersebut.
Acara yang diikuti oleh 20 orang lansia ini berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Dalam kesempatan itu, H. Ramlan menyampaikan pentingnya membekali para lansia dengan ilmu agama yang tidak hanya memperdalam pemahaman spiritual, tetapi juga menyentuh aspek psikologis mereka.
“Dengan bekal ilmu agama yang menyentuh psikologi kejiwaan lansia, kami berharap para peserta dapat menjalani masa tua dengan damai, mandiri, dan tetap produktif,” ujar beliau dalam sesi pemaparannya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Lurah Sei Kera Hilir II yang diwakili oleh Kepala Lingkungan, Hambali Siregar, serta Koordinator Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Aminah Rambe, S.KM. Kehadiran para pemangku kepentingan tersebut menunjukkan dukungan lintas sektor terhadap keberlanjutan program ini.

Program Sekolah Lansia Bahagia dirancang dalam 12 kali pertemuan, dengan pendekatan holistik yang mencakup tujuh dimensi penting bagi lansia tangguh. Dimensi spiritual menjadi fokus utama yang dibina oleh KUA, sementara aspek intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, vokasional, dan lingkungan difasilitasi oleh berbagai instansi terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, PLKB, Puskesmas, hingga Dinas Koperasi dan UMKM.
Tujuan utama dari program ini bukan hanya meningkatkan kualitas hidup lansia, tetapi juga mendorong mereka tetap aktif dan produktif, mewujudkan kemandirian di usia senja, menciptakan lingkungan yang ramah lansia, serta memperkuat peran serta keluarga dalam proses pendampingan.
Dengan pendekatan multidimensi ini, diharapkan para lansia tidak hanya mampu bertahan hidup, tetapi juga dapat menjalani hari tua mereka dengan bermakna, penuh semangat, serta tetap menjadi bagian yang berdaya dalam kehidupan sosial masyarakat.