Medan (Humas) — Mempersiapkan generasi emas 2045 bukanlah perkara instan. Butuh pembinaan sejak dini, proses yang berkelanjutan, serta wadah yang tepat untuk menempa potensi anak-anak bangsa. Hal ini disampaikan oleh H. Yakhman Hulu, Ketua Wilayah Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Sumatera Utara sekaligus Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Medan Denai, saat menjadi juri kehormatan dalam babak penyisihan Akademi Da’i Cilik (ADC) TVRI Medan, Minggu (12/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, H. Yakhman Hulu mengungkapkan rasa bangganya terhadap penampilan para peserta yang dinilai sangat memukau, baik dari sisi kualitas suara, penguasaan materi, retorika, maupun gaya penampilan. Ia menilai bahwa program ini menjadi sarana strategis dalam menyiapkan kader-kader dai masa depan yang akan menjadi agen perubahan dalam membangun bangsa yang religius dan berkarakter.
“Regenerasi ulama dan da’i memang harus dimulai sejak dini. Akademi Da’i Cilik ini adalah bentuk nyata dari pembinaan kader dakwah masa depan. Kita butuh generasi yang tak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga matang secara spiritual dan emosional,” ujar H. Yakhman.

Sementara itu, H. Fadli Sudiro selaku produser sekaligus juri tetap Akademi Da’i Cilik TVRI Medan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional yang akan jatuh pada 22 Oktober 2025. Mengusung tema “Regenerasi Ulama dan Da’i Sejak Dini”, ajang ini diharapkan mampu menjadi ruang positif bagi anak-anak untuk menyalurkan bakat dan kecintaannya terhadap dunia dakwah.
Apresiasi juga disampaikan oleh juri lainnya, H. Yulizar Parlagutan Lubis, Ketua Badan Kerjasama Antar Pondok Pesantren Sumatera Utara. Ia berharap agar pemerintah kabupaten dan kota turut memberikan perhatian serius terhadap kegiatan seperti ini dengan memberikan dukungan, termasuk dalam bentuk fasilitasi dan pembinaan lanjutan kepada para peserta.
“Pemerintah daerah perlu memandang program seperti ini sebagai investasi jangka panjang dalam menyiapkan generasi emas 2045 yang berkualitas. Ini bukan hanya ajang kompetisi, tapi juga sarana pendidikan karakter dan spiritualitas,” tegasnya.
Dalam babak penyisihan kali ini, peserta yang tampil berasal dari Kabupaten Asahan dan Langkat. Keseluruhan acara berlangsung penuh antusiasme dan mendapat sambutan hangat dari para penonton di studio maupun pemirsa di rumah.