Workshop Implementasi Pembelajaran Mendalam dan KBC, Wujudkan Madrasah Maju Berbasis Cinta

Medan (Humas) — Meskipun cuaca hujan deras dan sebagian jalan di kawasan Medan Marelan tergenang air, semangat guru madrasah untuk belajar tetap tinggi. Hal ini tampak dari pelaksanaan Workshop Implementasi Pembelajaran Mendalam dan KBC (Kurikulum Berbasis Cinta) yang digelar pada Kamis, 16 Oktober 2025, di Enter Coffee Marelan. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, setelah mengalami penyesuaian waktu akibat kondisi cuaca.

Workshop yang diikuti oleh delapan madrasah — MIN 5 Medan, MIN 10 Medan, MIS Al Fatin, MIS Al Iqra’, MIS Bina Santri, MIS Naqsa Al Ikram, MIS Ubudiyah, dan MIS Habibur Rosyid mengusung tema “Mau, Mampu, Maju Berkarya Bersama.” Kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi dan penguatan kapasitas guru madrasah dalam mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada cinta dan karakter mulia.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Pengawas Madrasah, Ipan, S.Pd.I., M.Pd.I., mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan. Dalam arahannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada para guru yang tetap bersemangat menghadiri workshop meskipun kondisi cuaca tidak mendukung. “Semangat bapak dan ibu guru hari ini luar biasa. Inilah wujud kecintaan terhadap profesi dan tanggung jawab mendidik. Semoga ilmu yang diperoleh dari workshop ini dapat diterapkan di madrasah masing-masing untuk meningkatkan mutu pembelajaran,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ipan menjelaskan bahwa pembelajaran mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) merupakan pendekatan yang selaras dengan visi madrasah modern, yaitu menumbuhkan karakter positif, rasa peduli, dan semangat belajar sepanjang hayat. Ia berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar madrasah di Kota Medan semakin maju dan berdaya saing.

Sebagai narasumber utama, Drs. Luthfi Maulana Nst., M.Pd. memaparkan pentingnya penerapan KBC yang menekankan cinta kepada Allah, Rasulullah, ilmu, sesama manusia, dan lingkungan. Dalam paparannya, beliau mengajak guru untuk menjadi teladan dan inspirasi bagi siswa dalam menebarkan kasih sayang di ruang belajar. “Guru adalah pancaran cinta. Dari tangan-tangan guru lahir generasi yang berakhlak dan berilmu,” tuturnya penuh semangat.

Kepala MIN 5 Medan, Sri Darmawati, S.Pd, menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Alhamdulillah, meskipun hujan deras dan jalanan banjir, para guru tetap hadir dengan semangat belajar yang tinggi. Ini bukti nyata bahwa guru madrasah adalah pembelajar sejati. Semoga workshop ini memberi inspirasi untuk terus berinovasi dan menghadirkan pembelajaran yang penuh cinta di madrasah,” ujar Sri Darmawati.

Selama kegiatan berlangsung, suasana terlihat hangat dan penuh interaksi. Para peserta antusias berdiskusi, berbagi pengalaman, serta menyusun ide kreatif untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang bermakna. Kegiatan juga diselingi sesi refleksi dan tanya jawab yang memperkaya wawasan para peserta.

Melalui workshop ini, diharapkan seluruh madrasah peserta mampu menerapkan Kurikulum Berbasis Cinta secara nyata di lingkungan belajar mereka. Dengan semangat “Mau, Mampu, dan Maju Berkarya,” madrasah di Kota Medan terus bergerak menuju perubahan yang lebih baik menjadi Madrasah Maju, Bermutu, dan Mendunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *